harleenmakeup – Dalam upaya meningkatkan kesadaran tentang krisis iklim yang semakin mendesak, sejumlah musisi Indonesia, termasuk grup musik Efek Rumah Kaca, Petra Sihombing, dan band rock perempuan Voice of Baceprot, berkolaborasi dalam album kompilasi bertajuk Sonic/Panic Vol. 2. Album ini menjadi wadah bagi para seniman untuk menyampaikan pesan penting mengenai perubahan iklim melalui karya musik mereka.
Sonic/Panic adalah proyek yang digagas untuk memberikan suara bagi isu-isu lingkungan hidup, terutama terkait krisis iklim. Melalui musik, para seniman berusaha mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan mengambil tindakan terhadap perubahan iklim yang telah mengancam keberlangsungan hidup di Bumi.
Vol. 2 dari album ini menyusul kesuksesan edisi sebelumnya, yang juga menyajikan berbagai lagu yang mengangkat tema lingkungan. Para musisi terlibat dalam proyek ini tidak hanya untuk mengekspresikan kreativitas mereka, tetapi juga untuk menunjukkan kepedulian sosial dan lingkungan yang mendalam.
Grup musik legendaris Efek Rumah Kaca dikenal dengan lirik-liriknya yang kritis dan peka terhadap isu sosial. Dalam Sonic/Panic Vol. 2, mereka menghadirkan lagu baru yang menggambarkan dampak perubahan iklim terhadap kehidupan masyarakat medusa88. Melalui melodi yang khas dan lirik yang mendalam, mereka berharap dapat menyentuh hati pendengar dan menggerakkan aksi nyata.
Petra Sihombing, penyanyi sekaligus penulis lagu yang terkenal dengan suara merdunya, juga berkontribusi dalam proyek ini. Dalam lagunya, Petra mengungkapkan keresahan tentang masa depan planet ini, mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Pesan dalam lagunya sangat relevan, terutama bagi pendengar yang lebih muda, untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga bumi.
Band rock perempuan yang tengah naik daun, Voice of Baceprot, menampilkan semangat pemberdayaan dan keberanian dalam menyampaikan pesan iklim. Dalam Sonic/Panic Vol. 2, mereka menyajikan lagu dengan aransemen energik yang mencerminkan semangat perjuangan melawan ketidakadilan lingkungan. Dengan gaya musik yang khas, mereka berharap dapat menarik perhatian banyak orang, terutama generasi milenial dan Z.
Sonic/Panic Vol. 2 tidak hanya sekadar album musik, tetapi merupakan gerakan kolektif yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang krisis iklim. Dengan melibatkan berbagai musisi dari beragam genre, proyek ini berharap dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam upaya melindungi lingkungan.
Dalam peluncuran album ini, para musisi juga mengadakan konser yang menampilkan penampilan langsung dari beberapa artis yang terlibat. Konser ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai platform untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya tindakan bersama dalam menghadapi krisis iklim.
Peluncuran Sonic/Panic Vol. 2 mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan, termasuk pengamat musik, aktivis lingkungan, dan masyarakat umum. Banyak yang mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah nyata dari dunia musik Indonesia untuk berkontribusi dalam isu global yang sangat penting.
Musisi dan aktivis lingkungan juga berharap bahwa kolaborasi ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam aksi nyata, seperti pengurangan penggunaan plastik, penanaman pohon, dan berbagai kegiatan yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
Melalui Sonic/Panic Vol. 2, musisi Indonesia menunjukkan bahwa seni dan musik dapat menjadi alat yang kuat untuk menyuarakan isu-isu penting, termasuk krisis iklim. Dengan keterlibatan Efek Rumah Kaca, Petra Sihombing, Voice of Baceprot, dan banyak musisi lainnya, proyek ini diharapkan dapat menjadi pemicu perubahan dan mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Di tengah tantangan besar akibat perubahan iklim, suara para seniman ini menjadi harapan baru bagi generasi masa depan untuk menjaga dan merawat Bumi yang kita cintai.